Ketapang, Pwktvnews.or.id – Ketua DPD Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang, H. Irvan Masyad, merespons sejumlah kritik dan saran dari tokoh muda Melayu terkait pelaksanaan Pagelaran Seni Budaya Melayu (PSBM) 2025 yang berlangsung pada 26–30 September lalu.
Dalam keterangannya kepada Media,Haji Irvan mengakui ada banyak sekali keterbatasan dalam pelaksanaan kegiatan, baik dari sisi teknis maupun anggaran. Ia menegaskan bahwa MABM Ketapang tahun ini memfokuskan program yang sejalan dengan persiapan menuju Festival Seni Budaya Melayu 2026 di Pontianak.
“Kami utamakan kegiatan yang relevan dengan festival tahun depan. Kritik dan saran dari tokoh muda sangat kami hargai sebagai bahan evaluasi,” ujar Irvan.
Sebelumnya, sejumlah tokoh muda Melayu menyampaikan kritik membangun, di antaranya:
Kurangnya pelibatan maksimal DPC MABM kecamatan dalam kegiatan utama.
Tidak adanya pemisahan kategori lomba antara peserta dari sanggar umum dan DPC.
Jadwal lomba anak-anak yang dinilai terlalu malam, kurang ramah bagi peserta usia dini.
Kurangnya juri dari luar Ketapang, yang dinilai berpotensi mengurangi objektivitas.
Perlunya lomba yang lebih mewakili kekhasan budaya Melayu.
Meski begitu, Haji Irvan tetap menyampaikan terima kasih atas partisipasi seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, DPRD, pemangku adat, panitia, hingga seluruh DPC dan puak Melayu yang telah berkontribusi menyukseskan acara.
“MABM Ketapang tetap berkomitmen memajukan budaya Melayu sesuai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati. Mari terus lestarikan adab dan adat dalam kehidupan sehari-hari agar tak hilang ditelan zaman,” tutup beliau.
Redaksi Pwktvnews.or.id
