Ketapang,Kalbar,Pwktvnews – Rombongan dosen dan mahasiswa Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak melakukan studi banding ke Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) serta penelitian lapangan di Pasar Lintas Batas Serikin. Kegiatan ini dirancang untuk memperluas wawasan akademik, memperkuat jejaring kelembagaan, sekaligus menggali inspirasi pengembangan ekonomi daerah, khususnya bagi Kabupaten Ketapang.
Dipimpin oleh Ketua Prodi S2 MIE Dr. Erni Panca Kurniasih, S.E., M.Si,serta didampingi Ketua Jurusan IESP Fakultas Ekonomi dan Bisnis ,Dr.Nurul Bariah,S.E., rombongan diterima oleh jajaran pimpinan UNIMAS dalam suasana diskusi yang produktif. Pembahasan meliputi model pembelajaran berbasis riset, pengembangan kewirausahaan mahasiswa, hingga strategi pemberdayaan masyarakat yang selama ini menjadi kekuatan UNIMAS dalam mendukung kemajuan lokal di wilayah Kalimantan.
“UNIMAS memberikan kami contoh nyata bagaimana universitas tidak hanya menjadi menara gading, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitarnya,” ungkap salah satu peserta.

Pengalaman Lapangan di Pasar Serikin
Setelah kunjungan ke UNIMAS, rombongan melanjutkan agenda ke Pasar Serikin, pusat perdagangan lintas batas yang terkenal sebagai etalase produk-produk UMKM Malaysia dan Indonesia. Mahasiswa melakukan pengamatan langsung mengenai dinamika perdagangan, strategi pemasaran, serta bentuk-bentuk inovasi yang dilakukan para pedagang dalam menarik minat pembeli dari dua negara.
See Also
Rapat Koordinasi HWK Ketapang 2025 Tekankan Komunikasi Untuk Penguatan Organisasi
Pandangan Raja Pahruji, S.Pd: Inspirasi untuk Ketapang
Salah satu peserta rombongan, Raja Pahruji, S.Pd, menilai bahwa kunjungan ini bukan sekadar perjalanan akademik, tetapi sebuah pengalaman strategis yang memberikan gambaran nyata bagaimana potensi lokal dapat diolah menjadi kekuatan ekonomi.
Menurutnya, apa yang dilihat di UNIMAS dan Pasar Serikin sangat relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah di Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Ketapang yang memiliki potensi besar namun belum tergarap secara optimal.
“Kegiatan ini membuka mata kami bahwa pengembangan wilayah harus dimulai dari pemahaman terhadap potensi lokal. UNIMAS menunjukkan bagaimana riset bisa menjadi dasar kebijakan. Sementara Pasar Serikin memberi gambaran konkret bagaimana produk lokal bisa menjadi motor ekonomi. Ketapang bisa meniru konsep ini dengan model yang disesuaikan,” ujar Raja Pahruji.

Ia menambahkan bahwa konsep pasar lintas batas atau sentra UMKM berbasis potensi daerah sangat memungkinkan jika disinergikan dengan riset kampus serta dukungan pemerintah daerah.
“Ini bukan sekadar wacana. Ketapang memiliki hasil perkebunan, kerajinan, dan budaya yang kaya. Jika dikelola dengan strategi yang tepat, saya yakin bisa menjadi daya tarik ekonomi baru, bahkan sampai tingkat internasional,” lanjutnya.
Manfaat Kunjungan bagi Mahasiswa dan Daerah
Kegiatan studi banding ini menghasilkan beberapa poin penting yang dapat diimplementasikan baik oleh mahasiswa maupun pemerintah daerah:
- Penerapan riset berbasis komunitas, seperti yang dilakukan UNIMAS.
- Penguatan jiwa kewirausahaan mahasiswa, terinspirasi dari UMKM di Serikin.
- Peluang kolaborasi riset dan pertukaran pelajar antara UNTAN dan UNIMAS.
- Gagasan pengembangan pasar lintas batas di Ketapang sebagai pengungkit ekonomi wilayah.
- Pendekatan pembangunan berbasis data, melalui kerja sama erat antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi.
Harapan ke Depan
Raja Pahruji menegaskan bahwa kunjungan ini harus menjadi titik awal perubahan, bukan sekadar dokumentasi kegiatan.
“Ini adalah modal berharga bagi kami. Tantangan sekarang adalah bagaimana menerjemahkan inspirasi ini menjadi aksi nyata yang dapat memberikan dampak positif bagi kampus dan masyarakat Kabupaten Ketapang,” tutupnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi fondasi kuat untuk memperluas jejaring kerjasama antara UNTAN dan UNIMAS serta mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru dalam pengembangan ekonomi lokal di Kalimantan Barat.
Sumber : Raja Fahruji






